Cara Menanam Pare Menggunkan Benih Pare Hokian F1

Publikasi Senin, 03 Oktober 2016
Cara Menanam Pare Yang Baik Dan Benar Pada percobaan cara penanaman pare kali ini saya menggunakan salah satu benih yang di kelurkan oleh Bintang Asian yaitu benih Pare Hokian F1 Mengapa saya menggunakan benih ini ? karena selain benih ini sudah jenis hibrida selain itu juga di daerah saya beih ini cukup mudah di dapatkan sehingga saya tidak susah untuk mencarinya.

Cara Menanam Pare Yang Baik Dan Benar

Baiklah untuk melanjutkan pembahasan ini berikut ini saya akan jabarkan beberapa tahapan dalam budidaya sayuran pare yang saat ini banyak sekali di dapatkan di pasaran namun tidak meuanya bisa membudidayakan secara baik.

Dalam berbudidaya sayuran pare kita harus tau sharat tumbuh sayuran pare tersebut agar budidaya yag akan kita lakukan tidak menjadi sia-sia dan syarat tumbuh pare sendiri adalah  sebaiknya budidaya pare di lakukan dengan ketinggian 1500 di ats permukaan air laut dengan kadar PH tanah sekitar 5-6 yaitu jenis tanah yang di pakai banyk mengandung humus, namun persyaratan ini di lapangan sering di abaikan ada yang berhasil ada juga yang gagal itu semu tergantung rezeki seseorang,

Jenis sayuran pare sendiri umumnya di tanam dengan menggunakan biji yag di dapat dari toko pertanian terdekat dan jangan lupa gunakanlah benih yang berkualitas yang saat ini kualitas benih yang baik untuk benih pare adalah jenis benih hibrida, untuk kebutuhan pare dengan lahan 100 m2 biasannya memerlukan benih sekitar 70 gram, pada proses penanaman pare di lakukan terlebih dahulu dengan persiapan lahan yang akan di pakai untuk penanaman pare yaitu terlebih dahulu dengan menggeburkan tanah dengan menggunakan cangkul atau juga dengan cara di bajak menggunakan bantuan sapi ataupun mesin.

Buat galengan dengan lebar 1,5 m dengan tinggi 25cn panjang gulutan bisa di sesuikan dengan lahan, sebelum tanah di pakai untuk menama sayuran pare ada baiknya lahan di tabur terlebih dahulu pupuk kandang sampai merata, jarak tanam yang di pakai untuk menanam sayuran pare adalah 0,75 x 0,75cm dan tanah di lubangi dengan kedalaman 3-5 cm untuk memendam benih, benih yang di masukkan ke dalam lubang berkisar 2-3 benih.

Buatlah lanjaran berupa dari bambu atau kayu yang fungsinya untuk proses perambatan sayuran pare karena pare adalah jenis tanaman yang merambat oleh sebab itu kita harus membuatkannya.
Ada beberapa metode perawatan yang harus di perhatikan dal;am proses Cara budidaya sayuran pare dengan metode terbarukan yang harus di perhatikan agar proses ini berjalan dengan mudah da tentunya dapat berhasil.

1. Perawatan dasar

Perawatan dasar seperti melakukan penyiraman yang di lakukan pada pagi dan sore hari dan ketika musim hujan cukup di lakukan pada sore hari saja dan ketika tanama pare sudah menginjak umur 3 minggu proses pemangkasan harus di lakukan tujuannya uagar tunas yang baru bisa tumbuh lagi dan penyebaran cabag lebih banyak yang menyebabkan perkembangan akan sayuran pare juga bertambah.

Pemangkasan kedua bisa di lakukan berkisar umur 6 minggu proses ini di lakukan ketika sayuran pare sudah mengalami penuaan daun seperti daun menjadi kering oleh sebab itu daun harus di pagkas selain itu juga pemangkasan daun berfungsi untuk meghilangkan hama yang menempel pada ujukng cabang.

Dalam perawatan dasar dalam buidaya pare di perlukan pemupukan yang benar dan waktu dan pupuk yang tepat fungsinya agar budidaya kita bisa berkembang pupuk yang di pakai bisa menggunakan pupuk organik atau bisa juga non organik yaitu seperti penggunaan pupuk yang mengandung unsur NPK berikan 2-3 kg pupuk untuk lahan seluas 100m2 bisa juga penggunaannya menggunakan pupk urea,TSP, KCI dengan rasio pemberian 1 : 2 : dan kemudian di aduk menjadi satu taburkan pupuk tersebut ke akar sayuran pare dengan pemberian 15 gram setiap tanaman, pemberian di lakukan dengan jarak 10 cm dari tanaman.

Proses pemupukan ini isa di lakukan ketika sayuran pare sudah mengikjak umur sau blan, tanaman pare dapat berbunga ketika tanaman berumur 1-2 bulan kemudian dan hanya bungan betina saja yang bisa menjadi buah nantinya.

2. Proses pengendalian hama penyakit pada sayuran pare

Ada bebrapa hama yang kerap sekali mengganggu tanama pare hal ini yang bila di biarkan akan merusak tanaman pare bebrapa di antaranya adalah :

a. hama lembing
lembang adalah jenis hama yang kerap sekali merusak tanaman pare  penyeranganya di lakukan pada daun dapre dengan cara memakan daun pare dan hanya menyisakan tulang daun, penanganan alami bisa di lakukan dengan cara mengambil telur lebing satu persatu atau menagkap lembing yang telah tumbuh dewasa satu persatu tetapi bila sudah menyebar terlalu banyak kita bisa menggunakan pupuk kimia berupa insektisida bahan aktif carbaryl seperti sevin 85 SP, Truper 3 GR yang bisa di beli di toko pertanian

b. Penyakit embun bulu
penyakit ini mempunyai gejala seperti bintik- bintik kuning pada bagian atas daun dan pada bagian daun yang mempunyai lokasi lebih rendah akan berwarna unggu, pengendaliannya di lakukan dengan cara kita harus selalu menjaga kondisi tanah agar tidak terlalu lembab dan jika sudah para kita bisa menerapkan bahan aktif propineb (Trivia 73 WP), mandipropamid (Revus 250 SC), metalaksil (Metalax 35 SD).

c. Lalat buah
Jenis lalat ini kerap sekali menyerang pada bagian buah yang mengakibatkan buah pare akan membusuk penyerangan awal di lakukan dengan memasukan telur lalat kedalam buah dan kemudian telur-telur tersebut nantinya akan menetas dan memakan isi dari pare tersebut sehingga buah akan membusuk dan berair.

Pengendalian alaminya di lakukan dengan membungkus buah pare dengan menggunakan plastik ketika buah pare masih kecil atau bisa juga menggunakan kertas dan daun pisang kering.
Penyiangan juga perlu di lakukan untuk membersihkan hama rumput yang bisa membawa bibit penyakit, penyianga bisa di lakukan ketika rumput mulai tumbuh dengan membersihkan dengan menggunakan cagkul sabiknya hindari bahan-bahan kimia dalam membrantas rumput.

3. Panen dan pasca panen

Pare sendiri biasanya bisa di panen ketika umur pare menginjak 2,5 bulan dari awal tanam, proses panen harus segera di lakukan jangan sampai terlambat panen hal ini mengakibatkan bila telat panen akan mengakibatkan rasa pare akan berubah.

Proses pemanenan di lakukan dengan cara memotong pare pada bagian tangkai menggunakan pisau atau gunting jika tanaman tumbuh dengan subur biasanya dalam satu pohon pare akan menghasilkan sekitar 30 pare per pohonnya dan ketika pasca penaganan panen bisa di lakukan dengan cara mengumpulkan tanaman pare kedalam keranjang.

Daya tahan pare bisa mencapai suhu berkisar 10-20 derajat celsiun dan pare panen bisa di lakukan interval 5-7 hari sampai usia pare menginjak 4 bulan.


Ddemikianlah proses pembudidayaan ini semoga bisa menjadi panduan dalam proses pembudidayaannya. trimakasih

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Review Product

Copyright © 2017 RumahAyna - All Rights Reserved
!0
!blog
!shop
%0
%0.1
%01
%1
%13000
%2
%20
+10
+100
+1000
+15
+1500
+2
+20
+200
+2000
+24
+25
+250
+300
+3000
+5
+50
+500
+7
$0
$1
$100000
$113000
$115000
$126000
$13000
$140000
$16000
$160000
$18000
$20000
$23000
$25000
$250000
$26000
$28000
$30000
$32000
$35000
$37000
$38000
$40000
$42000
$45000
$450000
$50000
$55000
$57000
$60000
$75000
$80000
$85000
$90000
$95000
Alpukat
Anggur
Apel
Benih
Benih Buah
Benih Bunga
Benih Sayuran
Berita
Bibit
Bibit Buah
Blimbing
Cabe
Caisin
Duku
Durian
Jagung
Jambu
Jambu Air
Jeruk
Juwet
Kacang
Kangkung
Kedondong
Kelapa
Kelengkeng
Leci
Mangga
Manggis
Masakan
Naga
Nangka
Penanaman
Perikanan
Perkebunan
Pertanian
Pestisida
Petai
Peternakan
Pupuk
Pupuk & Pestisida
Sawo
Semangka
Sirkaya
Terong
Timun
Wisata