Budidaya jamur dari bonggol jagung
Publikasi Kamis, 28 Januari 2016
Budidaya jamur dari bonggol jagung – Bila biasannya bonggol jagung atau juga di sebut juga dengan janggel akan langsung di buag stelah di ambil jagungnnya padahal dari bonggol jagung tersebut sebenarnnya bila kita kratif kita bisa memanfaatkan bonggol tersebut menjadi sesuatu yang berguna, salah satu petani yang telah mencoba Angga Prayoga telah berhasil memanfaatkan bonggol tersebut menjadi media untuk budidaya jamur ada beberapa dari uraian yang di jabarkan jamur yang di hasikan dari bonggol jagung ini bukan katgori jamur racun dan bisa untuk di konsumsi.
Sebenarnnya cara ini tidak jauh berbeda dengan pembuatan budidaya pada Jamur tiram , Jamur merang , JamurKuping dan sebagainnya hannya perbedaannya terletak pada media yang di gunakan adalah bonggol jagung da nada keitimewaannya yang di praktekkan oleh AnggaPrayoga dalam pembuatannya ia tidak mengunakan benih jamur dalam budidayannya hanya benih alami yang tumbuh pada jamur jagung tersebut prosesnnya sendiri tidak cukup rumit tidak ada system penguapan seperti yang di lakukan pada pembuatan jamur tiram hanya perlu penyiraman secara teratur agar suhu yang di hasilkan selalu stabil dan bisa menghasilkan bibit –bibit jamur yang berkualitas, dan sebelum memulai pembuatan jamur jagung ini ada beberapa bahan yang perlu di perhatikan agar pembuatannya berjalan dengan lancer
Baca Juga
Bahan dan alat yang di guanakan
A. Bonggol jagung
B. Ragi 7 Butir
C. Bekatul 5 Kg
D. Urea 1 Kg
E. Karung Goni
F. Terpal Plastik
G. Papan
Cara pembuatan
Siapkan tempat untuk menumpuk bonggol jagung tersebut dengan membuat kotak dari papan yang telah di sediakan tadi dengan ukuran 5 m x 1 m , setelah tempat sudah siap untuk di gunakan tumpuk bonggol jagung dengan tinggi lebih kurang 15 cm, sebelum di lakukan penumpukan bonggol tersebut alasi terlebihdahulu tempat penumpukan dengan karung goni, mengapa menunakan karung goni yang di gunakan? jamur adalah jenis tanaman yang menyukai lokasi yang lembab dan panas dan jenis karung gini mempunyai bahan yang panas dan daya serap terhadap air cukup lama.
Campurkan bahan –bahan yang telah kita siapkan tadi yaitu ragi, bekatul dan urea menjadi satu dan aduk rata, setelah proses pencampuran selesai di lakukan taburkan secara merata dan secukupnnya jagan di habiskan cukup setengah dari takaran yang sudah di siapkan tadi, Setelah proses penaburan selesai di lakukan tutup kembali dengan menggunakan bonggol jagung setinggi kurang lebih 15 cm kemudia taburkan kembali campuran ragi, bekatul dan urea tadi sampai merata dan habiskan semua campuran tersebut setelah semua selesai di lakukan siram dengan air bersih sampai basah kemudia tutu rapat dengan menggunakan terpal.
Foto : Angga Prayoga
Kita hanya bisa mengggu hingga beberapa hari kedepan untuk melihat keberhasilan apakan jamur dapat muncul atau tidak, untuk menjaga kelembapan media tersebut lakukan penyiraman secara rutin dan lokasi penempatan harus selalu terkena sinar matahari tetapi terhindar dari hujan, proses penyiraman bisa di campur menggunakan pupuk urea dan lokasi pembibitan jamur jagung ini jagan di atas lantai atau kramik lokasi yang tepat adalah di atas tanah.
Panen
Jamur ini bisa di panen ketika sudah berumur kurang labih 14 hari dari terahir proses pembuatan tersebut, panen bisa di lakukan pagi atau sore hari, bentuk jamur seperti jamur kedelai berbentuk bulat dan mempunyai tongkat.
Semoga ilmu ini bisa bermanfaat dan selamat mencobannya…
Reff : Angga prayoga
Artikel
Baca Artikel Lainnya